Awalnya sang tour guide bercerita awal mata pencaharian masyarakat bali jaman dahulu. Ia mulai bercerita ketika melihat - lihat beberapa prasasti di daerah tertentu. Dari beberapa prasasti yang dikeluarkan oleh raja-raja Bali kuna dapat diketahui mengenai kehidupan dan mata pencaharian masyarakat Bali. Umumnya penduduk pulau Bali sejak zaman dahulu hidup terutama dari bercocok tanam. Dalam prasasti Songan Tambahan salah sebuah prasasti dari raja Marakata ada disebutkan istilah-istilah yang berhubungan dengan cara mengolah sawah dan menanam padi yaitu : amabaki, atanem, amantum, ahani, anutu. Proses penanaman padi pada waktu itu disebut sebagai berikut, yaitu dimulai dengan mbakaki (pembukaan tanah), kemudian mluku (membajak tanah), tanem (menanam padi), mantum (menyiangi padi), ahani (menuai padi) dan nutu (menumbuk Padi). Setelah menjelaskan tentang mata pencaharian masyarakat bali, tour guide pun menceritakan beberapa tentang kesenian - kesenian. Saya masih ingat betul ia berkata dengan bijak dan semangatnya ketika menjelaskan kepada kami.Ia berkata bahwa pengertian kesenian (seni) sering disamakan begitu saja dan malah sering dikacaukan dengan keindahan. Kita sering pula berpendapat bahwa semua yang indah itu bernilai seni. Jadi pengertian kesenian dan keindahan berbauran saja tanpa ada pembatasannya. Sebenarnya tidak semua yang indah itu bernilai seni, sebab ada keindahan yang merupakan atau yang tidak termasuk karya seni, atau sebaliknya tidak semua kesenian (karya seni) itu indah.
Ilmu Sosial Dasar yang saya dapat di bali ialah kita sebagai pengunjung harus tetap menghormati apa yang telah diterapkan dalam budaya daerah tersebut. Kenapa? karena kebudayaan bali pada hakikatnya dilandasi oleh nilai - nilai yang bersumber dari ajaran agama Hindu. Agama Hindu adalah agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat di bali. Kehidupan masyarakat di bali tentang hindu sangatlah kuat, sehingga ketika kegiatan - kegiatan yang dilakukan oleh masyarakatnya masih bergantung kepada budaya hindu yang ada. Kita sebagai pengunjung pulau bali pun tidak boleh sembarangan dan kita harus mentaati peraturan - peraturan agama hindu yang ada. Walaupun saya bukan menganut agama hindu akan tetapi itu harus tetap kita hormati dan ditaati.Yang membuat saya senang ialah dengan adanya tourist - tourist dari luar negeri yang berdatangan di pulau itu, mereka sangat antusias untuk mengetahui budaya - budaya nya dan sangat menghormati aturannya walaupun ada beberapa yang melanggar.
Inti dari postingan saya ini bahwa kita harus bisa menyesuaikan diri terhadap norma - norma yang berlaku dan tetap menghormatinya, karena walaupun berbeda kepercayaan kita tetap satu dan tidak ada perbedaan di antara kita.
Sekian dan Terima Kasih.
Foto Ketika di Pulau Dewata Bali
- NAMA : Dimas Tri Hadrianto
- KELAS : 1KA12
- NPM : 18111662
Tidak ada komentar:
Posting Komentar